Monday 11 March 2013

Mengapa Korea Ingin Jalin Kerjasama Ekonomi dengan Indonesia?

 
Di tengah maraknya pemberitaan bahwa Indonesia telah memutuskan untuk membeli jet latih jenis T-50 sebanyak 16 unit dari Korea Selatan, Seoul dan Jakarta berencana untuk mengadakan sebuah pertemuan antarkementrian di bulan Juni atau Juli untuk mendiskusikan tentang bagaimana Korsel bisa membantu Indonesia mengembangkan perekonomiannya. Kerjasama semacam ini adalah yang kali kedua bagi Korsel.

Mengapa Seoul sangat tertarik untuk bekerjasama dengan Jakarta? Sebuah pernyataan yang diperoleh dari sumber tepercaya Kementerian Strategi dan Keuangan Korsel menjawab pertanyaan tersebut dengan 3 alasan utama: potensi pertumbuhan yang tinggi, lingkungan yang kondusif untuk investasi, dan pengaruh yang diberikan dalam lingkaran negara-negara G20 (koalisi 21 negara berkembang di dunia).

Indonesia ialah sebuah negara yang relatif masih muda dengan potensi pertumbuhan yang tinggi, dengan 60% dari populasi totalnya sebanyak 240 juta jiwa yang berusia di bawah 40 tahun. Dengan pertumbuhan kelas menengah muda yang begitu besar berkat perkembangan ekonomi, pasar konsumen Indonesia terus berkembang. Selain memiliki kekayaan sumber daya alam, Indonesia juga menjadi produsen minyak terbesar di Asia tenggara dan bertengger di posisi ke 4 dalam produksi batubara dunia, kedua dalam produksi timah, dan ketiga untuk produksi tembaga. Baik Bank Dunia dan Goldman Sachs memprediksi bahwa Indonesia yang kini menduduki peringkat 15/16 dalam perekonomian dunia akan mengalami kebangkitan hingga ke peringkat 10 sekitar tahun 2030 dan melejit ke peringkat 6 di tahun 2050.

Dengan reformasi regulasi di tahun 2004 dan hukum perundangan investasi yang baru-baru ini dimidifikasi, Indonesia telah menjadi pasar yang ramah bagi para investor asing. Terdapat begitu banyak ruang untuk berinvestasi di bidang infrastruktur dan fasilitas seperti rel kereta api, pelabuhan, bandara, dan pabrik-pabrik. Sebagai satu-satunya anggota G20 di kawasan Asia Tenggara, Indonesia menikmati banyak keistimewaan di komunitas internasional dan juga menjadi satu-satunya negara yang tergabung dalam 3 kelompok negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi dunia yang diyakini oleh bank-bank investasi dan pers akan menjelma sebagai pemimpin perkembangan ekonomi dunia. Tiga kelompok negara ini ialah MIKT (Meksiko, Indonesia, Korea, dan Turki), MAVINS (Malaysia, Australia, Vietnam, Nigeria, dan Afsel) dan CIVETS (Kolombia, Indonesia, Vietnam, Mesir, Turki, dan Afsel).

“Indonesia tengah merumuskan sebuah rencana perkembangan ekonomi jangka menengah dan panjang u tuk bisa menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketujuh di dunia pada tahun 2050,” seorang perwakilan pemerintah Korsel menyatakan. “Kami harus menetapkan sebuah strategi untuk berekspansi dalam hal kerjasama ekonomi.”

Kementerian Korsel yang terlibat juga tertarik untuk menjajaki sebuah perjanjian kerjasama perdagangan bebas dengan Indonesia yang akan bersifat lebih terbuka daripada yang telah diadakan antara Korsel dengan ASEAN.(chosun.com)
 
via : http://www.ciputraentrepreneurship.com

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites