This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Friday 29 December 2017

Studi Kasus: Mystic Monk Coffee


Ringkasan Kasus:
Pastor Daniel Mary adalah kepala biara kelompok pendeta Carmelite yang berada di Wyoming, USA. Pastor Daniel Mary mempunyai visi untuk mengembangkan komunitasnya dari area yang sangat kecil ke sebuah area yang lebih besar dengan fasilitas peribadatan bagi biarawan, biarawati dan masyarakat sekitar, yang lebih lengkap. Pastor Daniel Mary ingin mengubah lahan 500 hektar yang mengakomodasi 30 biarawan,Gothic Church, gedung biara untuk para biarawati Carmelite, tempat Retret bagi pengunjung, dan tempat pertapaan untuk orang-orang yang mengalami tantangan berat.Pastor Daniel Mary membutuhkan dana sebesar US$ 8.9 juta untuk membangun kawasan peribadatan baru bagi komunitas Carmelite di wilayah Rocky Mountains.Dalam rangka mengumpulkan dana tersebut, Pastor Daniel Mary bekerjasama dengan beberapa pastor kemudian membuka kedai kopi bernama Mystic Monk Coffee diWyoming. Mystic Monk Coffee dibuat dengan tujuan menjual kopi berkualitas dan keuntungan yang didapatkan dari kedai ini bisa digunakan untuk mewujudkan rencana Pastor Daniel Mary. Operasional awal Mystic Monk Coffee berjualan kopi secara offline. Mereka menerima sumbangan sebesar US$ 250.000 dari para donatur serta mendapatkan keuntungan sebesar US$ 75.000 per tahun selama 1 tahun Mystic Monk Coffee beroperasi. Namun, besarnya keuntungan ini masih jauh dari target terkumpulnya dana untuk membeli lahan baru. Untuk memperoleh pendapatan yang lebih besar dan mempercepat terkumpulnya dana maka Pastor Daniel Mary menerapkan strategi baru, ia menggunakan website dan telepon untuk mempermudah customer membeli kopi.
Rumusan Masalah
  1. Apa Visi dan Misi Pendeta Daniel Marry ?
  2. Apa saja kendalal yang di hadapi oleh Pendeta Daniel Marry dan bagaimana Strategi  untuk  mengatasi kendala tersebut ?
  3. Bagaimana cara Pendeta Daniel Marry dalam meningkatkan pendapatan dari Mystic Monk Coffee ?

Pernyataan Masalah:
Meskipun Biara Carmellite telah menerima sumbangan $ 250.000 dari para donatur, dan hampir $ 75.000 selama tahun pertama MMC berjalan, akan tetapi dana tersebut masih jauh dari cukup untuk membeli area peternakan yang akan dijadikan area peribadatan. Pastor Daniel Mary menyadari bahwa dukungan dana utama berasal dari penjualan MMC sehingga dia membuat beberapa objektif / strategi agar pendapatan MMC bisa meningkat, antara lain dengan meningkatkan kapasitas produksi kopi, menggunakan website dan telepon untuk menerima order, menempatkan sekretaris merangkap operator di luar area carmelite, serta bekerjasama dengan gereja dan toko lokal lain.

Analisis Kasus:
1.  Pengembangan Visi Misi dan Nilai Inti
a.Visi
Visi meliputi pembuatan sebuah area peribadatan baru Kristen Katolik Carmelite di Wyoming, dengan membeli lahan peternakan seluas 500 hektar yang dapat dibangun gereja bernuansa gothik, tempat peribadatan bagi para biarawati, pusat retreat bagi pengunjung, serta tempat tinggal bagi 30 biarawan.
b.Misi
Pastor Daniel ingin mencapai visi dan untuk tujuan itu dia ingin dukungan dari Mystic Monk Coffee guna pembelian lahan baru. Melalui Mystic Monk Coffee.
c. Nilai Inti Masyarakat Carmelite dengan orientasi nilai yang lineal yaitu berorientasi kepada seseorang untuk membuatkan keputusan bagi semua anggota kelompok dalam hal ini adalah Pastor Daniel.


2.  Penetapan Tujuan
Tujuan umum dari kasus ini yaitu memperoleh dana $8.9 juta untuk membeli  Danau Irma Ranch. Sebuah kedai kopi dengan nama Mystic Monk Coffee (MMC) didirikan untuk mencapai tujuan tersebut. Mystic Monk Coffee menjual kopi yang berkualitas sebanyak mungkin sehingga pendapatan yang terkumpul dapat digunakan untuk kebutuhan amal bagi biara carmelite di Wyoming.

3.  Penyusunan Strategi
Ø Kondisi Eksternal
a.    Analisa Peluang dan Ancaman
 • Peluang:
1. Pasar kopi di Amerika Serikat sangat besar. Sekitar 150 Juta warga amerika merupakan konsumen kopi.
2. Pasar kopi premium dengan bahan berkualitas sangat besar dan konsumen tidak terlalu sensitive dengan harga.
• Ancaman
1. Besarnya konsumen kopi di Amerika dapat memicu panyaknya pelaku bisnis baru (New Entrants) yang ingin bersaing merebut konsumen.
2. Terdapat banyak competitor dengan kekuatan kompetitif yang hamper sama seperti starbuck, dunkin donuts, mc donalds, dll.

b.    Sumber Daya
Adapun sumber daya yang dimiliki oleh Mystic Monk Coffee antara lain :
1. Mystic Monk Coffee masih menggunakan peralatan yang tidak terlalu canggih sehingga produk kopi yang dihasilkan setiap hari masih terbatas jumlahnya. Biara sedang berencana untuk membeli roaster yang lebih besar sehingga dapat menghasil kopi dalam jumlah yang lebih banyak.
2. Mystic Monk Coffee sudah memiliki website produk mereka yang berfungsi sebagai sarana pemasaran dan penjualan.
3. Sumber daya manusia yang berkualitas yang meliputi para biarawan dengan tingkat kedisiplinan tinggi
4. Image brand yang positif karena berkaitan dengan kegiatan religious.

c.     Model Bisnis
Model bisnis Mystic Monk Coffee adalah dengan menawarkan nilai tambah bagi konsumen melalui websitenya yaitu dengan menyediakan pilihan bagi frequent konsumen untuk bergabung dalam coffee club dimana konsumen akan diberikan kiriman produk setiap bulan tanpa harus memesannya terlebih dahulu, menawarkan produk-produk lain seperti T-Shirts, gift cards, CD lagu-lagu pujian gereja, dan coffee mug di website mereka, dan menawarkan afiliasi website dengan situs lain. Selain itu, Mystic Monk Coffee juga melakukan penjualan secara grosir ke gereja-gereja dan toko kopi lokal. Mystic Monk Coffee secara bersamaan akan memperoleh keuntungan dari konsumen yang membeli produk kopi dan produk-produk lainnya melalui website serta memperoleh keuntungan dari penjualan grosir

4.  Pelaksanaan Strategi
·      Dalam pelaksanaan strategi yang telah disusun telah menunjukkan bahwa Mystic Monk Coffee mampu membangun keunggulan yang kompetitif. Penggunaan biji kopi berkualitas tinggi, beberapa tingkat kehitaman dan berbagai varian rasa kopi menghasilkan sejumlah manfaat berwujud dan tidak berwujud bagi pelanggan Mystic Monk Coffee. 

Dalam menjalankan usahanya Mystic Monk Coffee telah menetapkan target pasar yang cukup besar untuk mendapatkan keuntungan yaitu 69 juta anggota Gereja Katolik di Amerika Serikat. Hal ini membuktikan bahwa Mystic Monk Coffee mempunyai target pasar yang jelas dalam pelaksanaan strateginya

Chapter 12 Budaya Perusahaan dan Kepemimpinan: Kunci Pelaksanaan Strategi



Budaya merupakan sesuatu yang pasti ada dalam suatu kelompok manusia atau organisasi. Kita pun hidup dalam suatu masyarakat yang memiliki budaya yang berbeda dengan budaya masyarakat yang lain. Interaksi manusia di dalam organisasi akan membentuk “Budaya Organisasi”, yang akan mencerminkan tingkah laku dan tindakan organisasi dalam menghadapi persoalan baik internal maupun eksternal organisasi. Budaya adalah seluruh cara hidup dari sebuah masyarakat : nilai, praktik hidup, simbol, lembaga, dan hubungan antar manusia.
Kepemimpinan merupakan hal yang sangat vital di dalam sebuah organisasi maupun perusahaan. Seorang pemimpin terkecil pun sangat besar perannya bagi bawahannya dan yang bersangkutan kepadanya. Seorang pemimpin harus  mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar dimana pun mereka berada.  
Peran budayalah yang mempengaruhi tingkah laku mereka sehingga apa yang dilakukan mereka haruslah sesuai dengan budaya di mana tempat mereka memijakkan kaki. Dan budaya membuat seorang pemimpin menjadi wajib untuk menyesuaikan diri sesuai dengan peraturan yang berlaku karena masyarakat adalah penilainya dan yang akan merasakan hasil dari kepemimpinan itu.
Budaya Perusahaan
Sementara itu, budaya perusahaan mengacu pada nilai-nilai bersama, sikap tertanam, keyakinan inti dan tradisi perusahaan yang menentukan norma-norma perilaku, praktek kerja diterima, dan gaya operasi perushaan.
Ø  Fitur Utama dari Budaya Perusahaan
·           Nilai, prinsip, dan standar etika yang digunakan sebenarnya pada perusahaan.
·           Praktek manajemen dan kebijakan organisasi serta standar etika yang sebenarnya digunakan pada perusahaan.
·           Praktek manajemen dan kebijakan organisasi
·           Suasana dan semangat yang terkandung dalam iklim kerja perusahaan.
·           Bagaimana manajer dan karyawan saling berinteraksi dan berhubungan satu sama lain.
·           Kekuatan tekanan teman untuk menyesuaikan diri dan mengamati norma-norma
·           Tindakan dan perilaku yang didorong dan dihargai
·           Tradisi dan cerita dan "bagaimana karyawan melakukan sesuatu di sekitar perusahaan”
·           Bagaimana perusahaan memperlakukan stakeholders

Ø  Peran Membangun Budaya Nilai Inti dan Standar Etika Perusahaan
Berikut merupakan nilai inti dan prinsip etika perusahaan:
·           Menumbuhkan iklim kerja di mana personil perusahaan berbagi keyakinan umum dan kuat tentang bagaimana bisnis perusahaan akan dilakukan.
·           Memberikan bimbingan serta mengarahkan personil karyawan tetntang bagaimana melakukan tugas secara benar.

Ø  Budaya Perusahaan Penting Atas Proses Pelaksanaan Strategi
·           Budaya yang sesuai dengan strategi yang dipilih dan melaksanakan persyaratan upaya strategi untuk memfokuskan perhatian karyawan pada apa yang paling penting untuk perusahaan.
·           Budaya menyebabkan tekanan teman dalam mempengaruhi teman karyawan lainnya untuk membantu pelaksaan strategi yang baik pada perusahaan.  
·           Budaya yang sesuai dengan persyaratan pelaksanaan strategi yang baik dapat memberi energi kepada karyawan, memperdalam komitmen mereka untuk menjalankan strategi dengan sempurna, dan meningkatkan produktivitas pekerja.

Ø  Jenis Tindakan Yang Bisa Dilakukan Manajemen Untuk Mengubah Masalah Budaya Perusahaan
Mengubah masalah budaya perusahaan membutuhkan  peran kepemimpinan, seperti:
·         Sebuah budaya yang kuat, tidak sinkron, atau tidak sehat harus diubah untuk membuat strategi berhasil.
·         Kepemimpinan puncak yang kompeten diperlukan untuk upaya perubahan budaya agar berhasil.


Ø  Tahapan dalam Mengubah Budaya Perusahaan
Tahap 1 : Mengidentifikasi aspek-aspek dari budaya sekarang yang tidak berfungsi dan menghambat pelaksanaan strategi yang baik.

Tahap 2  : Menentukan dengan jelas apa tindakan, perilaku, dan praktik kerja baru yang harus menjadi ciri khas budaya baru.

Tahap 3 : Berbicara secara terbuka tentang masalah budaya saat ini dengan membuat kasus persuasif untuk reformasi budaya.

Tahap 4 : Ikuti dengan tindakan yang kuat dan nyata, baik secara substantif dan simbolis untuk mengendalikan seperangkat perilaku, praktik dan norma baru.


Ø  Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Mengubah Masalah Budaya
·         Mengubah masalah budaya tidak bisa dilakukan dengan jangka waktu yang pendek.
·         Dibutuhkan upaya yang gigih dan terus-menerus untuk memperkuat budaya di setiap kesempatan melalui perkataan dan data yang diperlukan.
·         Butuh waktu bagi budaya baru untuk muncul dan menang serta  membutuhkan waktu lebih lama untuk budaya baru tersebut menjadi sangat tertanam.
·         Memperbaiki masalah budaya  dan menanamkan seperangkat perilaku pada budaya baru dapat memakan waktu 2 sampai 5 tahun.

Ø  Fungsi Pemimpin dalam Proses Pelaksanaan Strategi
·      Tetap memimpin apapun yang sedang terjadi dan terus memantau kemajuan
·      Menempatkan tekanan konstruktif pada organisasi untuk menjalankan strategi dengan baik dan mencapai keunggulan operasi
·      Memulai tindakan perbaikan untuk memperbaiki pelaksanaan strategi dan mencapai hasil kinerja yang ditargetkan

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites