Friday 7 December 2012

Pemira Unsyiah? Kok jadi Gini


Banda Aceh - Pemira atau pemilihan raya seharusnya menjadi pesta mahasiswa, selayaknya Pemilu sebagai pesta rakyat. Akan tetapi ironi nya yang terjadi di Unsyiah, pemira memicu aksi pemboikotan.

Pemboikotan ini sendiri dilakukan oleh koalisi BEM di beberapa fakultas yang ada di Unsyiah. Mereka menganggap aksi pemboikotan ini dipicu akibat keegoisan dua pihak kandidat terkuat di pemira tersebut. Seperti yang disebutkan  Lazuardi, mahasiswa Fakultas Teknik “Di satu kelompok memperebutkan dengan segala cara, dan satu kelompok lagi mempertahankan kekuasaan dengan segala cara,”

Sementara itu alasan berbeda disebutkan oleh Koordinator lapangan aksi Hermanto, beliau mengatakan aksi tersebut dipicu karena tidak ada transparansi dan publikasi proses Pemira Unsyiah. “Pemira kali ini terlalu terburu-buru untuk dilaksanakan,” ujarnya. Mereka meminta agar Sidang Umum Pemira diulang kembali.

Berdasarkan pantauan Tim ketika aksi permboikotan itu juga terjadi aksi pembakaran ban bekas di depan gedung rektorat. Selain itu juga terjadi aksi pencabutan spanduk serta pendobrakan pintu sekretariat KPR.

Tetapi ada juga mahasiswa yang kecewa akibat terjadi aksi ini. Seperti disebutkanAnnas Rizaldi salah satunya, mahasiswa FISIP Jurusan Ilmu Politik angkatan 2009 ini sangat menyesalkan aksi yang berakhir dengan bentrok antar mahasiswa tersebut. Mestinya kata dia, jika ingin memboikot Pemira bisa dilakukan dengan tindakan damai.

“Yah, secara kita sebagai kaum intelektual  harus melihat ini semua dengan cerdas dong, memang bentrok merupakan kekecewaan kawan -kawan terhadap kebijakan yang telah di keluarkan oleh pihak-pihak yang berwenang, tapi setidaknya jangan sampai bentrok begini,” ujarnya, Rabu petang, 5 Desember 2012.

Sementara itu pihak Rektorat mengeluarakan surat edaran  terkait aksi boikot Pemira yang dilakukan oleh mahasiswa Unsyiah kemarin, Rabu, 5 Desember 2012. Surat edaran tersebut berisikan instruksi penundaan pelaksanaan Pemira Presiden Mahasiswa 2012 di Unsyiah.

Surat edaran tersebut ditembuskan kepada para Pembantu Dekan III di Unsyiah, Penjabat Pema Unsyiah, Majelis Permusyawaratan Mahasiswa, Komisi Pemilihan Raya dan BEMFakultas. Pelaksanaan Pemira katanya akan dicari format ulang dengan memperhatikan masukan dari seluruh organisasi mahasiswa di tingkat universitas maupun fakultas.

Konsekuensi dari penundaan ini katanya juga menjadi pertimbangan dari pimpinan Universitas. Ia juga menegaskan jika dalam pembahasan ulang nanti akan menyatukan berbagai simpul-simpul yang akan dijadikan format baru Pemira.

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites